Kompleks Candi Arjuna merupakan peninggalan Hindu dari abad ke-7 Masehi. Terdiri dari 5 candi yang masih berdiri kokoh hingga kini, candi-candi ini menjadi saksi bisu sejarah kejayaan masa lalu di kawasan Dieng. Dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, Candi Arjuna menggambarkan kemajuan peradaban Hindu-Buddha di Jawa Tengah.
Sejarah Singkat Candi Arjuna
Candi Arjuna diperkirakan dibangun pada abad ke-7 Masehi, sekitar tahun 714-728 M. Candi ini termasuk dalam kelompok candi tertua di Jawa Tengah dan merupakan bagian dari kompleks candi Dieng yang lebih besar. Nama "Arjuna" diambil dari tokoh dalam wiracita Mahabharata, seorang pahlawan yang terkenal akan kesetiaannya dan kemampuan memanahnya yang luar biasa.
Secara arsitektur, Candi Arjuna menunjukkan pengaruh gaya Hindu yang kental. Candi-candi ini dibangun dengan batu andesit yang diukir dengan sangat detail. Meskipun sudah berumur lebih dari 1.300 tahun, relief-relief di dinding candi masih terlihat jelas dan memukau.
Abad ke-7 M
Dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno
24 Candi
Semula terdapat 24 candi, hanya 5 yang tersisa
2.093 mdpl
Terletak di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut
Struktur dan Arsitektur Candi
Kompleks Candi Arjuna terdiri dari 5 candi utama yang disusun dalam barisan dari utara ke selatan. Setiap candi memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda:
- Candi Arjuna: Candi utama yang menjadi nama kompleks ini. Memiliki ukuran yang lebih besar dan relief-relief yang lebih detail.
- Candi Semar: Diperkirakan sebagai candi penjaga atau candi untuk dewa penolong.
- Candi Srikandi: Diperkirakan untuk dewi perang atau dewi kesuburan.
- Candi Puntadewa: Diperkirakan untuk tokoh utama dalam cerita Mahabharata.
- Candi Nakula: Diperkirakan untuk salah satu Pandawa.
Keunikan Arsitektur
Candi-candi di kompleks Arjuna memiliki ciri khas tersendiri. Dibangun dengan teknik batu tanpa plesteran, candi-candi ini menampilkan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita dari epik Mahabharata dan Ramayana. Atap candi berbentuk meru (piringan) yang melambangkan gunung suci.
Misteri yang Mengelilingi Candi Arjuna
Selain nilai sejarahnya, Candi Arjuna juga dikelilingi berbagai misteri dan legenda yang menarik untuk diketahui:
- Legenda Arjuna dan Subadra: Menurut legenda, tempat ini adalah tempat Arjuna bertemu dengan Subadra. Cerita cinta mereka yang terlarang menjadi inspirasi bagi banyak seniman dan penulis.
- Asap dari Candi: Beberapa pengunjung melaporkan melihat asap keluar dari celah-celah candi, meskipun tidak ada aktivitas vulkanik di sekitar area ini.
- Suara Gema: Beberapa orang mengklaim mendengar suara gema atau bisikan misterius di sekitar kompleks candi, terutama saat fajar atau senja.
- Energi Mistik: Beberapa praktisi spiritual menganggap Candi Arjuna memiliki energi mistik yang kuat dan sering digunakan untuk meditasi atau ritual spiritual.
Upaya Pelestarian
Pemerintah Indonesia, melalui Balai Pelestarian Candi Jawa Tengah, telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan Candi Arjuna. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain:
- Restorasi struktur candi yang rusak
- Pembersihan area sekitar candi dari vegetasi liar
- Pemasangan sistem drainase untuk mencegah genangan air
- Pembuatan jalur wisata yang aman dan nyaman
- Penelitian arkeologi untuk mengetahui lebih dalam sejarah candi




Pengalaman Berkunjung ke Candi Arjuna
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat berkunjung ke Candi Arjuna, perhatikan tips berikut:
- Berangkat Pagi: Kunjungi di pagi hari untuk menghindari kerumunan dan menikmati suasana yang lebih tenang.
- Bawa Jaket: Cuaca di Dieng bisa sangat dingin, terutama di pagi dan sore hari.
- Gunakan Jasa Pemandu: Pemandu lokal dapat memberikan informasi mendalam tentang sejarah dan misteri candi.
- Hormati Budaya: Jangan lupa untuk berpakaian sopir dan menjaga kebersihan area candi.
- Foto dengan Bijak: Hindari mengambil foto dengan pose yang tidak sopir atau merusak struktur candi.
Wisata Budaya di Sekitar Candi Arjuna
Selain Candi Arjuna, di sekitar kompleks candi ini terdapat beberapa destinasi wisata budaya lain yang bisa dikunjungi:
- Candi Bima: Candi yang terletak tidak jauh dari kompleks Arjuna, dengan relief yang unik.
- Candi Gatotkaca: Candi dengan arsitektur yang berbeda dari candi-candi lainnya di Dieng.
- Museum Dieng: Menyimpan artefak dan informasi tentang sejarah Dieng.
- Desa Wisata Dieng: Menampilkan kehidupan masyarakat tradisional Dieng.